Broken Home Bukan Alasan untuk Down

Salah satu permasalahan yang sedang dilanda anak bangsa saat ini adalah broken home. Yang dimaksud kasus broken home dapat dilihat dari dua aspek yaitu :
(1) keluarga itu terpecah karena strukturnya tidak utuh sebab salah satu dari kepala keluarga itu meninggal dunia atau telah bercerai,
(2) orang tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga itu tidak utuh lagi karena ayah atau ibu sering tidak di rumah, atau tidak memperlihatkan kasih sayang lagi. Misalnya orang tua sering bertengkar sehingga keluarga itu tidak sehat secara psikologis.
            Dari keluarga yang digambarkan di atas tadi, akan lahir anak-anak yang mengalami krisis kepribadian sehingga perilakunya sering tidak sesuai. Mereka mengalami gangguan emosional bahkan neurotik. Kasus keluarga broken home ini sering kita temui di sekolah dengan penyesuaian diri yang kurang baik, seperti malas belajar, menyendiri, agresif, membolos, dan suka menentang guru.
            Namun efek dari broken home tersebut bukan mustahil dapat dicegah. Bahkan tidak hanya dicegah, sangat mungkin terjadi broken home sendirilah yang membuat anak tumbuh menjadi generasi penerus yang berprestasi, berkepribadian baik, dan riang gembira. Karena bagiku broken home bukanlah alasan untuk down. Apalagi mengakhiri kehidupan yang sangat berharga ini.
            Seseorang yang selalu marah-marah sebenarnya mereka kehilangan cinta. Setidaknya itulah yang dikatakan menurut psikologi. Sama persis dengan yang dialami seorang anak broken home. Hanya saja, mereka melampiaskan amarah mereka dengan bergaul dan bertindak sebebas-bebasnya. Karena merasa tak ada yang akan mengontrol mereka. atau itu karena mereka hanya mencoba apakah orangtuanya akan peduli jika anak tak terkendali ? atau jika mereka tidak mendapat perhatian kedua orang tuanya, maka mereka akan mencari perhatian dari orang lain. Perhatian ini ada 2 macam. Dengan berperilaku baik berprestasi atau berprilaku buruk dan menyimpang.
            Tanpa sadar aku memang sering sekali mencuri-curi perhatian orang lain. Tapi mungkin karena faktor gen yang diwarisi ayah dan atas kehendak Allah, aku tergolong pada murid yang cerdas. Dengan jalan itulah aku mendapatkan perhatian. jika saja aku tak mampu untuk menjadi murid yang pintar, mungkin aku akan seperti mereka. jika saja aku tidak mampu berpikir dewasa, mungkin aku akan seperti mereka. jika saja aku tidak bersekolah agama sejak kecil, mungkin aku akan seperti mereka.
            Untuk bisa terus bersemangat dalam berprestasi, kita harus berusaha. Coba lihat sejenak memangnya siapa yang menjadi rank 1 atau murid teladan di sekolah kamu ? mereka seringkali berasal dari keluarga kurang mampu dan kondisi yang jauh lebih memprihatinkan jika dibanding kita yang segala tercukupi dan mampu belajar dengan lebih mudah. Tapi kenapa kita tidak mampu mengalahkan atau sekedar mengimbangi prestasi mereka ?
            Banyak yang tak menyangka aku ini anak broken home. Mungkin karena aku selalu menjadi anak yang periang dan bersemangat saat bersama mereka. ketahuilah, aku juga manusia biasa. saat di rumah, di tengah kesendirian, aku tak bisa menyembunyikan kesedihanku lagi. Namun alhamdulillah, itu tidak berlangsung lama. disaat-saat seperti itu orang lain akan berkata, “Ya Allah aku tidak kuat lagi.” Sedangkan aku hanya terus berusaha yakin, “Aku kuat. Aku kuat. Wahai pemilik Hati ini, aku mohon tegarkanlah aku.” Hasilnya tentu berbeda kan ? seorang yang pesimis tidak akan pernah maju. Jangan harap kita bisa mendapat kebahagiaan jika selalu pesimis bahkan bernegative thinking pada Tuhan yang memberikan nikmat dan ujian pada kita.
            Dengan ketegaran hati, kita akan jauh lebih kuat. Dengan positive thinking, Allah akan memenuhi segala kebutuhan kita. Dengan selalu bersabar, kita akan hidup damai. Dan dengan mensyukuri nikmat yang ada, syurga pun insyaallah akan kita dapatkan. Yakinlah pada Janji Allah swt. Kelak kita akan menjumpai kehidupan yang luar biasa. ingat, kamu tidak sendiri.

Comments

  1. wah iya kalau gak down yang semangat karena ingat janji allah pula di balik kesusahan pasti ada jalannya dan jangan lupa juga kunjungi blog ane gan
    http://fakhinz-participant28.blogspot.com/
    muchas gracias

    ReplyDelete
  2. ya, Lif Insyaallah.. :) ok.
    thanks for comment

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kami adalah Ummahatul Ghad (UG)

Cowok Keren Limited Edition

Barefoot In Baghdad (resensi buku dan sinopsis)