Astronomy Study Tour
jam sudah menunjukkan waktu
ashar, tapi kami belum sampai juga di kota kecil penuh cerita. Apalagi kalau
bukan Kota Tasikmalaya, kotanya para santri. Elef ini semakin membuat gerah
saat pak sopir tiba-tiba berhenti di pinggir jalan. Entah apa yang dia cari,
tapi lagi-lagi kami harus menunggu lebih lama. Padahal, sudah hampir 5 jam OTW
backhome dari Kegiatan Astronomy Study Tour kemarin malam.
13-14
Desember ’14, MA Persis Cempakawarna telah mengadakan kegiatan Rihlah Ilmiah
Astronomy Study Club (ASC) Ke daerah Lembang, tepatnya di tempat eduwisata
“Imah Noong”. Materi pertama yaitu pengetahuan seputar Riwayat Hidup Bintang.
Disampaikan oleh pemateri yang tampan, haha. Namanya Pak Deni. Tapi sayang, dia
sudah punya istri dan anak perempuan yang sangat lucu.
Kemudian
dilanjut dengan photography astronomy pada pukul 2.00. yang dipandu oleh mas
Muflis, mahasiswa jurusan kimia industri asal Solo. Alhasil, kami mendapat
jepretan foto beberapa bintang dan sebuah komet yang katanya jadi trending
topik di kalangan astronom, yaitu komet lovejoy. Kometnya berbentuk bulat
seperti bintang dan berwarna merah muda. Dilanjut dengan mengambil gambar
bulan, jupiter dan nebula orion.
Sebenarnya
yang kami tunggu-tunggu adalah fenomena hujan meteor di sekitar rasi bintang
gemini yang terjadi setahun sekali ini. Meteor yang melintas bisa mencapai
120/jam. Kita juga bisa melihatnya secara telanjang mata tanpa alat bantu
apapun. Hanya saja, yang kita butuhkan adalah sebuah keberuntungan untuk dapat
melihatnya. Karena meteor yang melintas dan dapat dilihat langsung hanya
beberapa saja. Itu pun kecepatannya sangat cepat kurang dari satu detik. Dan
berselang cukup lama agar bisa melihat meteor lainnya yang melintas.
Teman-temanku
melihat beberapa meteor jatuh, sedangkan aku hanya mendapat satu meteor saja
yang dapat ditangkap mata. Itu pun tidak begitu jelas karena terlihat sepintas
saja. Jika sengaja dicari tak ada satu pun meteor yang terlihat. Itu memang
peruntungan. Tapi, waw, itu tetap menjadi pengalaman yang luar biasa.
subhanallah..
Istilah
bintang jatuh sebenarnya salah total. Karena ukuran bintang itu sangat besar.
Contohnya matahari. Matahari kita juga tergolong bintang karena mengeluarkan
cahaya sendiri. bayangkan jika matahari jatuh, apa mungkin ? dan terlebih, di
luar sana masih banyak bintang-bintang yang ukurannya jauuuuuh lebih besar
dibanding dengan matahari kita. jadi, tidak ada yang namanya bintang jatuh.
Yang ada hanyalah meteor jatuh. Atau lebih tepatnya, saat posisi bumi sedang
berada di dekat lintasan meteor maka kita akan dengan mudah melihat mereka
seolah-olah berjatuhan. Ya, kurang lebih begitulah :D
Make a
wish ? apa kita harus make a wish saat melihat meteor jatuh ? aku rasa ada
benarnya juga dan ada salahnya juga. Kita memang harus selalu memuji atas
segala ciptaan Allah swt yang begitu menakjubkan. Dan ketika melihat meteor
jatuh, aku rasa kita harus segera berdo’a agar dihindarkan dari segala
marabahaya yang dengan mudah Allah dapat menimpakannya kepada siapa saja yang
dikehendakiNya. Jadi, make a wish di sini, cobalah buat do’a keselamatan. Dan
berdzikir dengan tasybih dan takbir rasanya baru lebih utama dilakukan
ketimbang make a wish yang sering dilakukan orang2 jahiliyyah untuk
mengharapkan jodoh dan lain sebagainya. Karena make a wish itu, kan, tidak
harus saat bintang jatuh seolah-olah kita sedang memohon kepada benda jatuh itu
? bukankah ada Allah Sang Pencipta ? karena hakikatnya Allah itu ada tidak
mengenal waktu. kepadaNya kita wajib menyembah dan tidak membuat tandingan apa
pun. No tahayul, no khurafat, no bid’ah, ok ? :D jadi, hati-hati juga dengan benih-benih
syirik ya sob. ;)
Pagi
hari kami lanjutkan tour ke Bosscha. Uuuyeeyeee.. walaupun begitu, kami hanya
bisa melihat-lihat saja karena seharusnya kita sudah daftar 3 bulan sebelum
observasi. Atau 3 bulan sebelum kami datang. Tetap saja hati ini bahagia. Walau
sempat menginjak kuburan Bosscha karena kecerobohanku, yang aku pikir itu
hanyalah sebuah tugu biasa. aah, norak ! tapi aku tetap bertanya-tanya, untuk
apa di sebuah tugu kuburan dibuatkan anak tangga ?? kan aku pikir itu tempat
khusus untuk hunting, glek !! untunglah, temanku sempat menegurku sebelum
kamera benar-benar mengabadikan kejadian katro itu.
Setidaknya
kami masuk bosscha dengan gratis. ^_^ karena masuk lewat jalan pintas saat
waktu masih terlalu pagi untuk para ilmuan itu bekerja. Keadan pagi itu masih
sangat sepi. Dan ada pula satpam namun sangat ramah dan membiarkan kami
berkeliling. Setelah cukup lama, ada 2 orang yang terlihat seperti keturunan china
menatap heran pada kami yang sedang mengambil shot terakhir bersama di depan
Observatorium. Tidak hanya kami, beberapa orang pun ada di sana juga yang
ikut-ikutan numpang lewat sambil jogging. Namun lagi-lagi mereka tidak marah
atau apa. Karena ustadz mencairkan suasana dengan mengobrol face to face to
face. (kan ada 3 orang)
Kembali
pada elef, sebenarnya dari sekian banyak obrolan ada sebuah topik yang
benar-benar membuat perut menggelitik karena pemikiran salah saeorang dari kami.
Sulam Ummu Rosyidah. Entahlah, selalu saja di setiap event apa pun, orang itu
berulah dengan kepolosan dan kekurangan molekul dirinya. Topik yang benar-benar
salah fokus. to be continued..
Comments
Post a Comment